Richard menoleh padaku, dia hanya memperlihatkan matanya yang menakutkan bagaikan setan licik yang ingin menyergap kepadaku dan berkata "huh.. Bilang saja kalo suka padaku dan ingin aku memngucapkan kata itu Debbie" ia menyeringai dan berjalan melewatiku.
"Hei! Aku tidak pernah berpikiran seperti itu!" aku menghentak2an kaki, walaupun semua orang melihatku berteriak di sekolah ini, tapi aku tidak peduli, richard sangat mengesalkan ergh!
"benarkah? Blg saja begitu" ia mengucapkan kata itu dengan sombongnya tanpa melihat sedikitpun kearahku?!
"tidak pernah wahai Richard Brian O'corner, sebenarnya kamu kan yang menyukai ku? karena kecantikanku dan sifatku yang baik ini" aku mengedipkan mata, rasakan Richard
KRINGGGG................
suara bel yang memecahkan pertengkaran kecil kami itu merupakan suara yang amat sangat merdu seperti suara surga baigiku. "Oke bel masuk sekarang, bye-bye semua" well walaupun aku mengatakan semua sebenarnya aku hanya mengucapkan itu pada richard -____-
"tunggu Debbie! Bagaimana dengan peta itu?" Richard sedikit berteriak padaku.
"Akan ku simpan, tenang sajaa" Dari sudut mataku kulihat ia mengomel dan kembali ke kelasnya sendiri, dia sepertinya khawatir pada peta itu atau ia ingin membalas perkataanku? Well terserahlah aku masih punya segudang masalah yang belum kuselesaikan, seperti.. pertama peajaran membosankan ini. Ergh...
"sssttt, Pass" bisik seseorang di belakangku dia memberikan secarik kertas padaku.
"Buat siapa?"kataku berbisik
"Untukmu"
Aku membuka kertas itu "hmm.. Pesan" aku bergumam.
Pesan apakah itu? apa yang ada di dalam kerta itu? oke kita nanti kan di part 3 ;)
0 comments:
Post a Comment